Selasa, 17 Desember 2013

Investasi Pengantar Ekonomi Makro

INVESTASI

Keputusan menunda konsumsi sumber daya atau bagian penghasilan demi meningkatkan kemampuan menambah/menciptakan nilai hidup (penghasilan dan atau kekayaan) di masa mendatang merupakan investasi. Dalam bahasa yang lebih filosofis, segala sesuatu yang dilakukan untuk meningkatkan/menambah nilai kegunaan hidup adalah investasi. Investasi merupakan komponen utama kedua dari pembelanjaan pribadi. Investasi memainkan dua peran dalam ilmu makroekonomi. Pertama, karena merupakan komponen pembelanjaan yang besar dan mudah berubah, selain itu, investasi mengarah kepada akumulasi modal. Tambahan atas saham bangunan dan peralatan meningkatkan output potensial Negara.

Investasi Dalam Konteks Ekonomi Makro
            Dalam ekonomi makro yang akan dibahas adalah investasi fisik, misalnya dalam bentuk barang modal (pabrik dan peralatan), bangunan dan persediaan barang. Dengan pembatasan tersebut investasi dapat lebih dipertajam sebagai pengeluaran yang meningkatkan stok barang modal (capital stock). Untuk mempermudah perhitungan, umumnya stok barang mpodal dinilai dengan uang, yaitu jumlah barang modal X harga perolehan per unit barang modal. Yang dimasukkan dalam perhitungan barang investasi adalah barang modal yang masih baru, jika seorang pengusaha membeli pabrik yang dahulu pernah dipakai orang lain, kegiatan tersebut tidak dapat dinilai sebagai suatu investasi.

a.        Investasi Dalam Bentuk Barang Modal dan Bangunan
            Yang dimaksud dalam investasi barang modal (capital goods) dan bangunan (construction) adalah pengeluaran untuk pembelian pabrik-pabrik, mesin-mesin, peralatan-peralatan produksi dan bangunan atau gedung yang baru. Seringkali investasi ini disebut sebagai bentuk harga tetap (fixed investment) atau istilah dalam Indonesia adalah Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB).
Investasi Bersih = PMTDB - Depresiasi

b.      Investasi Persediaan
Yang   dimaksud investasi persediaan adalah tambahan lebih dalam memproduksi produk dalam target penjualan sebagai antisipasi berbagai kemungkinan. Tentu saja investasi persediaan diharapkan meningkatkan penghasilan/keuntungan. Persedian tambahan tersebut dikatakan sebagai investasi yang direncanakan (planned investment) atau investasi yang diinginkan (intended investment).

Nilai Waktu dari Uang
            Investasi yang dilakukan saat ini tidak serta merta menghasilkan peningkatan pendapatan hari ini juga. Dibutuhkan tenggang waktu, makin tinggi jumlah dan kualitas investasi , biasanya tenggang waktunya makin panjang.  Pertimbangan pokok dari keputusan investasi adalah berapa nilai sekarang (present value) dari uang yang akan kita peroleh di masa mendatang atau brapa nilai uang masa mendatang (future value) dari jumlah yang kita investasikan saat ini.
a.       Nilai Sekarang (Present Value)

PV             =           FV
                              (1+R)t

b.      Nilai Masa Depan (Future Value)

FV             =         PV(1+R)t


 Kriteria Investasi

            Keputusan investasi merupakan keputusan yang berdasarkan pertimbangan rasional. Terdapat criteria-kriteria dalam investasi untuk memutuskan ditolak atau diterimanya rencana investasi.  Minimal ada 4 kriteria yg digunakan dalam praktik, yaitu:
a.       Payback Period
Adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Jika waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi dianggap makin baik. Namun demikian, kita harus berhati-hati menafsirkan payback period ini. Sebab ada investasi yang baru menguntungkan dalam jangka panjang (> 5 tahun) misal perkebunan kelapa sawit.
b.      Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio)
B/C mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan disbanding hasil (output) yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan C (cost). Output yang dihasilkan dinotasikan sebagai B (benefit). Jika nilai B/C = 1 diartikan B = C,akan terjadi biaya yg dikeluarkan sama dengan biaya yang dihasilkan. Jika B/C < 1 maka B < C. Umumnya proposal diterima jika B/C > 1, berarti output yang dihasilkan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.

c.       Net Present Value
Selisih antara nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan total bersih.
(B-C) tetatpi nilai sekarang.

d.      Internal Rate of Return
Adalah tingkat pengembalian investasi, dihitung pada saat NPV= 0. Jika pada saat NPV = 0, nilai IRR 12%, maka tingkat pengembalian investasi adalah 12%. Keputusan menerima atau menolak rencana investasi dilakukan berdasarkan hasil pembandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang diinginkan (r).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar