INVESTASI
Keputusan
menunda konsumsi sumber daya atau bagian penghasilan demi meningkatkan
kemampuan menambah/menciptakan nilai hidup (penghasilan dan atau kekayaan) di
masa mendatang merupakan investasi. Dalam
bahasa yang lebih filosofis, segala sesuatu yang dilakukan untuk
meningkatkan/menambah nilai kegunaan hidup adalah investasi. Investasi merupakan komponen utama kedua dari
pembelanjaan pribadi. Investasi memainkan dua peran dalam ilmu makroekonomi.
Pertama, karena merupakan komponen pembelanjaan yang besar dan mudah berubah,
selain itu, investasi mengarah kepada akumulasi modal. Tambahan atas saham
bangunan dan peralatan meningkatkan output potensial Negara.
Investasi Dalam Konteks Ekonomi Makro
Dalam ekonomi makro yang akan dibahas adalah investasi
fisik, misalnya dalam bentuk barang modal (pabrik dan peralatan), bangunan dan
persediaan barang. Dengan pembatasan tersebut investasi dapat lebih dipertajam
sebagai pengeluaran yang meningkatkan stok barang modal (capital stock). Untuk
mempermudah perhitungan, umumnya stok barang mpodal dinilai dengan uang, yaitu
jumlah barang modal X harga perolehan per unit barang modal. Yang dimasukkan
dalam perhitungan barang investasi adalah barang modal yang masih baru, jika
seorang pengusaha membeli pabrik yang dahulu pernah dipakai orang lain,
kegiatan tersebut tidak dapat dinilai sebagai suatu investasi.
a.
Investasi Dalam Bentuk Barang Modal dan
Bangunan
Yang dimaksud dalam investasi barang modal (capital
goods) dan bangunan (construction) adalah pengeluaran untuk pembelian
pabrik-pabrik, mesin-mesin, peralatan-peralatan produksi dan bangunan atau
gedung yang baru. Seringkali investasi ini disebut sebagai bentuk harga tetap
(fixed investment) atau istilah dalam Indonesia adalah Pembentukan Modal Tetap
Domestik Bruto (PMTDB).
Investasi
Bersih = PMTDB - Depresiasi
b.
Investasi Persediaan
Yang dimaksud
investasi persediaan adalah tambahan lebih dalam memproduksi produk dalam
target penjualan sebagai antisipasi berbagai kemungkinan. Tentu saja investasi
persediaan diharapkan meningkatkan penghasilan/keuntungan. Persedian tambahan
tersebut dikatakan sebagai investasi yang direncanakan (planned investment)
atau investasi yang diinginkan (intended investment).
Nilai Waktu dari Uang
Investasi
yang dilakukan saat ini tidak serta merta menghasilkan peningkatan pendapatan
hari ini juga. Dibutuhkan tenggang waktu, makin tinggi jumlah dan kualitas
investasi , biasanya tenggang waktunya makin panjang. Pertimbangan pokok dari keputusan investasi
adalah berapa nilai sekarang (present value) dari uang yang akan kita peroleh
di masa mendatang atau brapa nilai uang masa mendatang (future value) dari
jumlah yang kita investasikan saat ini.
a. Nilai
Sekarang (Present Value)
PV = FV
(1+R)t
b. Nilai
Masa Depan (Future Value)
FV = PV(1+R)t
Kriteria
Investasi
Keputusan
investasi merupakan keputusan yang berdasarkan pertimbangan rasional. Terdapat
criteria-kriteria dalam investasi untuk memutuskan ditolak atau diterimanya
rencana investasi. Minimal ada 4 kriteria
yg digunakan dalam praktik, yaitu:
a. Payback
Period
Adalah waktu yang dibutuhkan agar
investasi yang direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai titik impas. Jika waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal
investasi dianggap makin baik. Namun demikian, kita harus berhati-hati menafsirkan
payback period ini. Sebab ada investasi yang baru menguntungkan dalam jangka
panjang (> 5 tahun) misal perkebunan kelapa sawit.
b. Benefit/Cost
Ratio (B/C Ratio)
B/C mengukur mana yang lebih besar,
biaya yang dikeluarkan disbanding hasil (output) yang diperoleh. Biaya yang
dikeluarkan dinotasikan C (cost). Output yang dihasilkan dinotasikan sebagai B
(benefit). Jika nilai B/C = 1 diartikan B = C,akan terjadi biaya yg dikeluarkan
sama dengan biaya yang dihasilkan. Jika B/C < 1 maka B < C. Umumnya
proposal diterima jika B/C > 1, berarti output yang dihasilkan lebih besar
daripada biaya yang dikeluarkan.
c. Net
Present Value
Selisih antara nilai sekarang dari
biaya total dengan penerimaan total bersih.
(B-C) tetatpi nilai sekarang.
d. Internal
Rate of Return
Adalah tingkat pengembalian
investasi, dihitung pada saat NPV= 0. Jika pada saat NPV = 0, nilai IRR 12%,
maka tingkat pengembalian investasi adalah 12%. Keputusan menerima atau menolak
rencana investasi dilakukan berdasarkan hasil pembandingan IRR dengan tingkat
pengembalian investasi yang diinginkan (r).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar