Kamis, 28 November 2013

UMKM Sulit Mendapatkan Kredit dari Bank

UMKM Sulit Mendapatkan Kredit dari Bank


Di pertemuan kali ini saya akan membahas tentang “UMKM sulit mendapatkan kredit dari Bank”
Apa yang menyebabkan sulit?
Kesulitan bagi umkm mendapatkan kredit menurut saya adalah karena kurangnya kepercayaan dari bank tersebut untuk meminjamkan kredit ke usaha kecil-menengah ini. Bank lebih banyak dan sering meminjamkan modal untuk saham yang sangat besar nominalnya, mereka menganggap jika meminjamkan dengan nominal yang besar akan sangat untung besar, memang benar tetapi akan sangat jatuh bahkan kolapse jika saham tersebut gagal. Tetapi, jika meminjamkan kepada UKM, bank akan mendapatkan keuntungan yang stabil akan ada perputaran piutang yang lancar dan stabil walaupun  nominal tidak terlalu besar. Kesulitan bagi ukm juga bisa saja disebabkan karena kurang memadainya ukm tersebut untuk diberikan kredit/tidak memenuhi syarat.
            Seperti yang dikatakan pada harian online shnew.co unit koperasi di daerah Padang, Sumatera Barat kesulitan mendapatkan pinjaman modal. Ketua Koperasi Pasar (Kopas) Talawi Sawahlunto Azwar mengatakan sosialisai berkaitan dengan skim kredit sudah sering diikutinya, tapi kenyataannya berbeda dalam pelaksanaan oleh pihak perbankan. Pihaknya sudah mencoba meminjam ke bank daerah, tetapi selalu ditolak dengan berbagai dalih.
            Dalam kesempatan yang sama, salah seorang anggota Koperasi Pasar Pagi Kota Padang, Eti, menyampaikan teori dan praktik di lapangan sangat jauh berbeda. Saat melakukan sosialisasi oleh pemerintah bersama bank menyampaikan ke masyrakat semua prosesnya mudah, tapi dalam pelaksanaannya susah. Perempuan yang mengakui punya usaha dan memerlukan dana tambahan bersama dengan rekan-rekan mencoba meminjam kredit KUR ke salah satu bank, tapi prosesnya cukup lama dan berbelit-belit. “Andaikan saja proses bank itu tidak lama dan berbelit-belit sesuai yang disamapaikan dalam forum sosialisasi ini, maka pelaku usaha kecil dapat berkembang dengan cepat. Tapi apa boleh buat usaha terkendala modal” katanya.
            Dapat kita ambil kesimpulan bahwa, bukan hanya Bank besar yang mnyulitkan proes peminjaman tetapi juga bank daerah seperti yang dijelaskan diatas.
Bagaimana Syarat Agar Bisa Mendapatkan Pinjaman dari Bank?
            Bagi usaha kecil-menengah bahkan usaha besarpun sangat butuh pinjaman modal untuk keangsunan usahanya, bagi para UMKM yang belum bisa mendapatkan pinjaman kredit bisa saja UMKM tersebut belum memenuhi syarat dari pengkreditan tersebut. Bank sangat memperhatikan 5 kriteria ini sebelum member pinjaman kepada pemilik usaha. Kriteria ini disebut 5C. Apakah 5C itu??
5C tersebut adalah:
·         Character
Menunjukkan kemungkinan atau probabilitas dari langganan untuk secara jujur berusaha untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya.
Karakter, hal-hal yang dilihat meliputi komitmen usaha yang dibangun, rekaman usaha seperti pemasok, pelanggan, dan sejarah perbankan. Bank akan melihat apakah usaha Anda pernah memiliki sejarah pinjaman yang bermasalah atau tidak

·         Capacity
Adalah pendapat subyektif mengenai kemampuan dari pelanggan. Ini diukur dengan record di waktu yang lalu, dilengkapi dengan observasi fisik pada pabrik atau toko dari langganan.
Kapasitas usaha yang diajukan juga menjadi faktor pendukung. Bank antara lain akan melihat hasil penjualan, struktur biaya, arus kas, perputaran tagihan dan biaya terhadap pendapatan.
          
·         Capital
Diukur oleh posisi finansiil perusahaan secara umum, di mana hal ini ditunjukkan oleh analisa ratio finansiil, yang khususnya ditekankan pada “tangible net worth” dari perusahaan.
Capital/Modal, bank akan melihat modal yang dibutuhkan untuk usaha. Bank tidak bisa 100 persen memberikan pembiayaan ke usaha yang mengajukan permodalan. Harus ada self financing (modal dari diri sendiri), apakah itu berasal dari modal disetor atau laba yang terakumulasi menjadi modal.
Modal ini antara lain dilihat dari komposisi kepemilikannya itu siapa saja, siapa uang dominan, dan siapa pengurus modal tersebut. Ini penting, karena dengan mengetahui siapa yang mengendalikan modal ini, bank akan tahu bagaimana keberlangsungan bisnis yang dijalankan pada masa depan.

·         Collateral
Dicerminkan oleh aktiva dari langganan yang diikatkan, atau dijadikan jaminan bagi keamanan kredit yang diberikan kepada langganan tersebut.
Kapasitas usaha yang diajukan juga menjadi faktor pendukung. Bank antara lain akan melihat hasil penjualan, struktur biaya, arus kas, perputaran tagihan dan biaya terhadap pendapatan.
           
·         Conditions
Menunjukkan impact (pengaruh langsung) dari trend ekonomi pada umumnya terhadap perusahaan yang bersangkutan atau perkembangan khusus dalam suatu bidang ekonomi tertentu yang mungkin mempunyai efek terhadap kemampuan langganan untuk
memenuhi kewajibannya.
Untuk kondisi usaha biasanya yang dilihat adalah perizinan, yang ini bisa dikeluarkan dari instansi yang berwenang di setiap level yang berbeda.

Buku Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan
Prof.Dr.Bambang Riyanto
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar