Siapkah koperasi di Indonesia menghadapi era
Globalisasi
Pada
umumnya telah kita ketahui, hampir seluruh belahan dunia termasuk Indonesia,
sudah memasuki era yang sudah sering sekali diperbincangkan, “Era
Globalisasi“. Era Globalisasi ini masuk ke Indonesia salah satunya
melalui perdagangan bebas. Bagi Indonesia, era globalisasi ini penting adanya
untuk membuka tertutupnya usaha, khususnya untuk KOPERASI.
Pada
saat globalisasi sudah memasuki ruang ekonomi dan kehidupan kita semua, kita
pasti akan berfikir instansi ekonomi kecil seperti koperasi akan hilanh karena
adanya koperasi. Tapi menurut saya, globalisasi tidak dapat dikatakan sebagai
hal yg bisa “menutup pintu” kegiatan koperasi.
Seperti
contoh halnya, akibat mahalnya harga
obat, yang sebagian besar masih harus diimpor, produsen jamu (ada yang
membentuk koperasi) mendapat kesempatan memperlebar pasarnya dari pangsa yang
lebih menyerupai “ceruk pasar” menuju kepada pasar yang lebih bermakna.
Seandainya globalisasi benar-benar terwujud sesuai dengan skenario terjadinya
pasar bebas dan persaingan bebas, maka bukan berarti tamatlah riwayatnya
koperasi. Peluang koperasi untuk tetap berperan dalam percaturan perekonomian
nasional dan internasional terbuka lebar asal koperasi dapat berbenah diri menjadi
salah satu pelaku ekonomi (badan usaha) yang kompetitif dibandingkan pelaku
ekonomi lainnya.
Sebelum kita membahas
yang lebih lanjut, mari kita mengenal terlebih dahulu globalisasi:
Globalisasi
Pengertian
Globalisasi menurut bahasa adalah Global dan sasi, Global adalah mendunia, dan
Sasi adalah Proses, jadi apabila pengertian Globalisasi menurut bahasa ini di
gabungkan menjadi"Proses sesuatu yang mendunia"
Adapun pengertian Globalisasi menurut para ahli, antara lain :
Adapun pengertian Globalisasi menurut para ahli, antara lain :
·
Thomas L. Friedman
: Globalisasi memiliki dimensi idiology dan
tekhnologi. Dimensi tekhnologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan
dimensi tekhnologi adalah tekhnologi informasi yang telah menyatukan dunia .
·
Malcom Waters : Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat
bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting,
yang terjelma didalam kesadaran orang .
Ciri-Ciri Globalisasi
Ciri-ciri
globalisasi ditandai dengan adanya pergerakan barang, modal dan uang dengan
bebas dan perlakuan terhadap pelaku ekonomi sendiri dan asing (luar negeri)
sama. Sehingga era globalisasi sering menjadi dilema bagi masyarakat,
pemerintah dan dunia usaha. Kita tidak bisa membendung dan menahan bergulirnya
globalisasi di tengah-tengah masyarakat, yang bisa kita lakukan adalah
mengantisipasi dan mempersiapkan diri terhadap tantangan globalisasi.
Koperasi tidak siap menghadapi era
globalisasi
Menurut saya, koperasi belum bisa dalam menghadapi era globalisasi,
mengapa demikian??
1. Koperasi masih hanya laku di desa daripada
perkotaan
Globalisasi tentunya harus mengenal dan
mengerti sekali teknologi yang ada, untuk menghadapi globalisasi diperlukan
keadaan seperti itu. Kenapa menurut saya alasan ini dipakai sebagai alasan
tidak bisanya koperasi menghadapi globalisasi, karena di pedesaan masyarakatnya
masih jarang menggunakan alat-alat canggih, seperti internet dan hal lainnya.
Bagaimana bisa menghadapi era global, jika hal sederhana dalam globalisasi
mereka belum mengenal.
- Produk yg
dimiliki koperasi
Di
bidang ekspor, jajaran koperasi masih belum bisa berkiprah dengan baik. Selama
ini, koperasi belum memiliki produk unggulan yang memiliki nilai ekonomis yang
memadai untuk tujuan ekspor. Produk-produk koperasi yang telah memasuki pasar
ekspor baru terbatas pada komoditas gaplek, barang kerajinan, dan bahan
tekstil. Sebagai ilustrasi, ekspor gaplek
yang selama ini dilakukan oleh Pusat KUD ditunjukan ke Cina, Australia,
dan Eropa Barat sebagai bahan baku makanan ternak. Namun, jumlah ekspor gaplek
ini juga mengalami penurunan dalam tahun-tahun terakhir sebagai akibat
menurunnya produksi dalam negeri.
- Dilihat
dari sudut pandang peran yang seharusnya dimainkan oleh koperasi, baik
yang berada di daerah pedesaan maupun yang berada di perkotaan, masih
banyak peran yang seharusnya dapat ditangani oleh koperasi. Di sektor
pertanian, koperasi masih belum berhasil mengelola agribisnis pertanian
yang berwawasan industri. Beberapa bidang usaha yang seharusnya dapat
dikelola oleh koperasi meliputi agribisnis produk-produk pangan,
perkebunan, perikanan, dan peternakan. Sementara di sektor nonpertanian,
koperasi seharusnya juga dapat berkiprah di bidang usaha distribusi barang
konsumsi, perbankan dan lembaga keuangan lainnya, serta usaha-usaha jasa
yang berkembang dengan pesat mengikuti kebutuhan masyarakat. Masih banyak
daftar yang harus dikerjakan oleh koperasi untuk selanjutnya agar bisa
menjadi bagian di mata global.
- Masih
banyak koperasi yang tidak terurus
Menurut
saya, masih banyak koperasi yang belum jelas struktur anggotanya. Sebelum
menghadapi era globalisasi, koperasi diharapkan bisa mengatur struktur dan
kinerja dengan baik. Karena untuk menghadapi globalisasi diperlukan kesiapan
dari semua pihak, globalisasi yang artinya global atau besar akan membawa
koperasi itu sendiri kea rah yang lebih besar, dalam arti kata besar disini
contohnya: besar kuantitas barang yg
ditawarkan, lebih berkualitas produk yg ditawarkan, dan pelanggan yang ditawarkan juga berbeda
karena sudah mencakup dunia.
Kesimpulan:
Strategi koperasi dalam
menghadapi globalisasi pada dasarnya adalah revitalisasi koperasi agar koperasi
memiliki jiwa dan daya dorong yang kuat dari anggotanya, mampu mendayagunakan
sumber daya secara optimal, mampu mempertahankan diri dalam menghadapi krisis,
dan sekaligus meletakkan landasan yang kuat untuk tumbuh dan berkembang pada
masa depan. Koperasi tetap mempunyai bagian tersendiri di masyarakat walaupun
globalisasi teerus meningkat. Koperasi harus meningkatkan segala kualitas dan
kuantitas baik dalam hal pengurus maupun
produk serta perkembangan outputnya agar bisa lebih mengikuti era global dan
agar bisa dikatakan siap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar