Jumat, 29 November 2013

Pameran Adiwastra Indonesia

Pameran Adiwastra Indonesia
Potensi Kekayaan Tenun Indonesia

Perajin- Perajin kain tenun tradisional Indonesia tumpah ruah di Ajang Pameran Adiwastra  Indonesia 2013. Salah satu cara strategis untuk memasarkan produk kain unggulan nusantara.
            Sekitar 418 perajin tenun dan usaha kecil menengah  (UKM) yang didukung ileh instansi mitra kerja pemerintah, termasuk BUMN mengikuti kegiatan Pameran Adiwastra Nusantara 2013, yang berlangsung di Hall A dan B Jakarta Convention Center, pada 27 Februari-3 Maret .
            Pameran yang dielenggarakan Himpunan Wastra Prima dan PT.Adhouse Indonesia Cipta ini menampilkan berbagai macam kain unggulan nusantara. “Dalam pameran ini kami mengumpulkan perajin-perajin dari seluruh Indonesia. Mudah-mudahan bisa mencerminkan kekayaan kebudayaan Indonesia, khususnya di bidang textile atau wastra,” kata Edith Ratna Soerjosoejarso, salah satu penanggung jawab pameran.
            Himpunan Wastra Prima sudah berdiri sejak 30 tahun memang konsisten dengan misinya untuk melestarikan peninggalan kebudayaan, khususnya di bidang pembuatan seni kain tradisional, kepada generasi penerus agar tetap mencintai dan menghargai karya-karya anak bangsa. Wastra berarti kain, dan Prima berarti kecintaan.
            Adiwastra Indonesia 2013 merupakan salah satu ajang gelar produk kreatif Indonesia dibidang wastra/kain tenun tradisionl dan fashion yang menjadi ajang khusus untuk menampilkan karya kreasi mutakhir berupa produk batik, tenun, ikat, lurik, songket, jumputan/sasirangan dengan corak dan desain bermutu tinggi.
            Pameran dibuka secara resmi oleh DR. Syarifudin Hasan, MM.MBA, Menteri Koperasi , Usaha Kecil & Menengah RI pada 27 Februari 2013. Pameran ini merupakan pagelaran ke enam ini mengusung tema “Wastra Tradisional Sentuhan Sebuah Gaya Tradisional Febric, a Touch of style” dan telah menjadi salah satu acara pameran terbesar karena diikuti oleh 418 perajin tenun, UKM yang didukung oleh instansi mitra kerja pemerintah serta BUMN dan telah menjadikan para UKM wastra ini kian mandiri berkarya dari tahun ke tahun sehingga pameran ini menjadi ajang promosi para perajin kain wastra adati terkemuka di Indonesia yang semakin meningkatkan eksistensinya di pasar global serta meningkatkan minat para pecinta  fashion.
            “Kami ingin melestarikan agar kebudayaan ini jangan sampai hilang, karena kecenderungan masyarakat luas buat ini bukan buatan pabrik, namun kerajinan tradisional,” kata Menteri Koperasi & UKM Syarif Hasan dalam Sambutan Pembukaan Pameran Adiwastra Indonesia 2013.
            Pagelaran ini mengangkat icon tenun dari berbagai penjuru tanah air, termasuk binaan dari Garuda Indonesia yaitu antara lain, I Ketuk Murtika dari Klungkung-Bali, Vitalia dari Rumah Batik Jinggar-Yogyakarta, Heru Istiardi dari Desain Parket  Batik Cici Collection-Yogyakarta, Christina dari Adinda Batik Cirebon, Aswati dari Tenun Sambas Kalimantan Barat dan Ani dari Enges Ethnic Tenun Tradisional-Lombok.
            Pameran ini juga dimeriahkan berbagai acara menarik seperti, pelatihan pembuatan bros cantik dari ketan, demo jilbab cantik dari kain etnik, nonton bersama mengenai batik, talkshow percantik rumah dengan kain tenun, live music, fashion show, dan lain-lainnya.
Selain dihadiri oleh para jajaran Kementrian Koperasi & UKM RI, juga dihadiri oleh Kementrian Perindustrian RI, Kementrian Perdagangan RI, Kementrian Pendidikan & Kementrian Kebudayaan RI, Kementrian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak RI, Kementrian Pariwisata & Ekonomi Kreatif RI, Dewan Kerajinan Nasional Indonesia dan dari Garuda Indonesia diwakili oleh Heriyanto Agung Putra, Direktur SDM dan Umum Garuda Indonesia dan Pujobroto, Kepala Humas Garuda Indonesia dan lainnya.
Jika Anda penggemar batik dan tenun, maka jangan lewatkan kesempatan untuk berburu untuk aneka produk kain maupun busana dari kain baik dan kain tenun, ikat dan lainnya. Di pameran tersebut, berbagai kain tradisional unggulan Nusantara dapat Anda Temukan.
Karena selain berbelanja, pengunjung juga bisa mengenal keragaman kreasi batik dan tenun Nusantara, tak hanya akan menemukan batik dari kota-kota sastra batik seperti Yogyakarta, semarang, solo dan pekalongan. Namun tengoklah batik Cirebon, Tasikmalaya, Banten hingga Sumatera Barat, pengunjung juga dapat membeli kain tenun maupun kain ikat,. Ada dari Bima (Nusa Tenggara Barat), Bali, Halmahera Utara, tenun Ulos Khas Sumatera Utara, tenun Garut, tenun Baduy hingga Kalimantan. Semua dengan corak khas masing-masing serta teknik penenunan yang berbeda-beda. Inilah saatnya untuk mengenal budaya dan seni dari negeri kita sendiri.

Dikutip dari Artikel Majalah KOKARGA (Koperasi Karyawan Garuda)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar