Mengapa
Koperasi di Indonesia sulit berkembang
Sebelum
kita menganalisa tentang koperasi, kita
harus tau dulu apa yang dimaksud dengan koperasi??
Koperasi
berasal dari kata ‘Co’ and ‘Operation’ yang mempunyai arti bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama. Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang
beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan
keluar menjadi anggota, dengan kerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha
untuk mempertinggi kesejahteraan anggotanya
Fungsi Koperasi:
Ø Koperasi
Indonesia harus berfungsi sebagai alat perjuangan rakyat untuk mewujudkan
Demokrasi Ekonomi.
Ø Koperasi
harus berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa Indonesia.
Ø Koperasi
harus berfungsi sebagai soko guru ekonomi nasional Indonesia yang menjamin kemajuan dan
kemakmuran rakyat Indonesia.
Ø Koperasi
Indonesia sebagai suatu gerakan masyarakat.
Dilihat
dari bagaimana fungsi tersebut adakah fungsi yang tidak terlaksana sehingga
perkembangan koperasi di Indonesia sulit berkembang?
Berikut ini faktor yang
membuat Koperasi di Indonesia sulit berkembang:
1.
Modal
Menurut
saya, modal untuk koperasi masyarakat di Indonesia terkadang kurang,
ketidakpedulian yang dimiliki oleh pihak yang mempunyai tugas meminjamkan dana adalah
salah satu faktor kurangnya modal ini. Pemerintah dalam hal ini dapat
memperkuat posisi koperasi di pasar secara bersama-sama agar unggul dalam
persaingan.
2.
Kurangnya pengetahuan dan kesadara yang dimiliki oleh masyarakat
Masyarakat
belum tau betul fungsi dan tujuan koperasi tersebut, karena kurangnya stimulan
pengetahuan dan penyuluhan tentang koperasi. Karena kesuksesan sebuah koperasi
adalah dilihat dari seberapa banyak jumlah anggotanya dan seberapa minat anggotanya untuk diukur sejauh mana
koperasi itu berjalan, juga dengan banyaknya anggota, koperasi lebih bisa
terbangun karena usaha orang banyak. Koperasi di Indonesia masih didasarkan ada
dorongan kuat dari pihak atas yaitu piha pemerintah, bukan kesadaran sendiri
dari masyarkat untuk membangun organisas yang berbasis kekeluargaan ini.
3.
Pengelolaan program yg lemah
Pengelolaan
yang lemah disini dimaksudkan, sebuah koperasi yang dibuat seringkali hanya
dibuat untuk formalitas saja tapi tidak dikelola dengan baik, anggotanya pun
hanya sebagai paksaan atau kewajiban dari instansi yang dia jalani. Salah satu
koperai yang penelolaan programnya lemah yaitu dengan hanya adanya kredit pinjaman modal saja atau sebagainya
terkadang membuat koperasi tersebut tidak begitu menarik bagi anggotanya.
4.
Manajemen pada Koperasi
Manajemen
pada koperasi harus diarahkan ke jalan yang dapat membuka peluang koperasi
menjadi lebih baik, manajemen harus lebih memanfaatkan modal yang diberikan
oleh pemerintah. Banyak KUD yang bangkrut karena kurang baiknya manajemen di
dalam koperasi tersebut baik dalam segi sosial, SDM, bahkan finansialnya.
Seringkali koperasi yang tidak mempunyai manajemen dengan baik tersebut hanya
sebagai wadah untuk para petinggi dan pengurusnya untuk korupsi dari modal yang
besar yang didapatkan dari pemerintah.
5.
Kurangnya Inovasi pada Koperasi tersebut
Manajemen
didalam koperasi juga harus ingat untuk tidak hanya mengatur dan mengawas
koperasi tersebut, tetapi juga harus adanya inovasi yang dilakukan untuk
koperasi tersebut. Inovasi tersebut adalah didalam bidang sales, growth dan
market share.
6.
Sumber Daya Manusia
Koperasi
yang banyak anggota tetapi sedikit pegurus dan pengelola sedikit tidk akan
membuat koperasi berjalan seimbang dan ttidak akan membuat koprasi berjalan
professional. Apabila anggota di dalam koperasi banyak, akan ada keselarasan di
dalam koperasi tersebut dan koperasi tersebut dapat dikatakan baik. Di dalam
koperasi ini juga, pengurus harus berpendidikan sebagaimana berhubungan dengan
koperasi.
Demikian menurut pendapat saya J
REFERENSI:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar