Kamis, 03 Oktober 2013

Mengapa Koperasi di Indonesia sulit berkembang ??


Mengapa Koperasi di Indonesia sulit berkembang  

Sebelum kita menganalisa tentang  koperasi, kita harus tau dulu apa yang dimaksud dengan koperasi??
Koperasi berasal dari kata ‘Co’ and ‘Operation’ yang mempunyai arti bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar menjadi anggota, dengan kerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan anggotanya
Fungsi Koperasi:
Ø  Koperasi Indonesia harus berfungsi sebagai alat perjuangan rakyat untuk mewujudkan Demokrasi Ekonomi.
Ø  Koperasi harus berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa Indonesia.
Ø  Koperasi harus berfungsi sebagai soko guru ekonomi nasional  Indonesia yang menjamin kemajuan dan kemakmuran rakyat Indonesia.
Ø  Koperasi Indonesia sebagai suatu gerakan masyarakat.

Dilihat dari bagaimana fungsi tersebut adakah fungsi yang tidak terlaksana sehingga perkembangan koperasi di Indonesia sulit berkembang?
Berikut ini faktor yang membuat Koperasi di Indonesia sulit berkembang:

1.      Modal
Menurut saya, modal untuk koperasi masyarakat di Indonesia terkadang kurang, ketidakpedulian yang dimiliki oleh pihak yang mempunyai tugas meminjamkan dana adalah salah satu faktor kurangnya modal ini. Pemerintah dalam hal ini dapat memperkuat posisi koperasi di pasar secara bersama-sama agar unggul dalam persaingan.

2.      Kurangnya pengetahuan  dan kesadara yang dimiliki oleh masyarakat
Masyarakat belum tau betul fungsi dan tujuan koperasi tersebut, karena kurangnya stimulan pengetahuan dan penyuluhan tentang koperasi. Karena kesuksesan sebuah koperasi adalah dilihat dari seberapa banyak jumlah anggotanya dan seberapa  minat anggotanya untuk diukur sejauh mana koperasi itu berjalan, juga dengan banyaknya anggota, koperasi lebih bisa terbangun karena usaha orang banyak. Koperasi di Indonesia masih didasarkan ada dorongan kuat dari pihak atas yaitu piha pemerintah, bukan kesadaran sendiri dari masyarkat untuk membangun organisas yang berbasis kekeluargaan ini.

3.      Pengelolaan program yg lemah
Pengelolaan yang lemah disini dimaksudkan, sebuah koperasi yang dibuat seringkali hanya dibuat untuk formalitas saja tapi tidak dikelola dengan baik, anggotanya pun hanya sebagai paksaan atau kewajiban dari instansi yang dia jalani. Salah satu koperai yang penelolaan programnya lemah yaitu dengan hanya adanya  kredit pinjaman modal saja atau sebagainya terkadang membuat koperasi tersebut tidak begitu menarik bagi anggotanya.

4.      Manajemen pada Koperasi
Manajemen pada koperasi harus diarahkan ke jalan yang dapat membuka peluang koperasi menjadi lebih baik, manajemen harus lebih memanfaatkan modal yang diberikan oleh pemerintah. Banyak KUD yang bangkrut karena kurang baiknya manajemen di dalam koperasi tersebut baik dalam segi sosial, SDM, bahkan finansialnya. Seringkali koperasi yang tidak mempunyai manajemen dengan baik tersebut hanya sebagai wadah untuk para petinggi dan pengurusnya untuk korupsi dari modal yang besar yang didapatkan dari pemerintah.

5.      Kurangnya Inovasi pada Koperasi tersebut
Manajemen didalam koperasi juga harus ingat untuk tidak hanya mengatur dan mengawas koperasi tersebut, tetapi juga harus adanya inovasi yang dilakukan untuk koperasi tersebut. Inovasi tersebut adalah didalam bidang sales, growth dan market share.

6.      Sumber Daya Manusia
Koperasi yang banyak anggota tetapi sedikit pegurus dan pengelola sedikit tidk akan membuat koperasi berjalan seimbang dan ttidak akan membuat koprasi berjalan professional. Apabila anggota di dalam koperasi banyak, akan ada keselarasan di dalam koperasi tersebut dan koperasi tersebut dapat dikatakan baik. Di dalam koperasi ini juga, pengurus harus berpendidikan sebagaimana berhubungan dengan koperasi.

Demikian menurut pendapat saya J
REFERENSI:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar